Minggu, 09 Februari 2014

Bali

Hai temaaan. Kali ini tania mau cerita waktu di Bali bareng 91 yaa tapi cuma hari pertama aja eaa. Cuma buat tugas soalnya hufhaf. enjoy!

Hari Pertama

Jumat, 13 Desember 2013 sekitar pukul 20.00 WIB, aku bersiap-siap. Tak sabar rasanya aku menunggu besok pagi tiba. Baju, peralatan sholat, peralatan mandi, handuk sudah aku persiapkan dan siap untuk dimasukkan ke dalam koperku yang ukurannya tidak terlalu besar. Jajan pun tak lupa aku siapkan untuk perjalananku menuju Bali esok hari. Dan peralatan-peralatan lainnya yang aku butuhkan saat aku berada disana. Tak hanya sekali, aku terus mengecek apa saja barang yang harus aku bawa kesana. Bukan apa-apa, tapi ini pertama kalinya aku pergi ke Bali tanpa orang tua. Aku terus mengecek barangku dan setelah kukira semuanya siap, aku langsung sholat isya’ lalu tidur agar besok pagi tidak terlambat untuk bangun.

Setelah Jatim Park 1&2 (kelas 7), Mahanaim (kelas 8), dan sekarang Bali adalah tujuan study tour terakhir selama aku belajar di SMPN 1 Sidoarjo ini. Sudah seperti tradisi SMPN 1 Sidoarjo untuk memberangkatkan siswa-siswi kelas 9 ke Bali setiap tahunnya. Dan ini giliran angkatanku untuk pergi kesana. Senang rasanya bisa pergi kesana walaupun hanya 2 hari.

Sabtu, 14 Desember 2013 pukul 05.00 WIB, aku bangun untuk menunaikan sholat shubuh. Pagi itu, aku bangun dengan sangat semangat karena aku tahu bahwa hari itu aku akan pergi ke Bali bersama semua kelas 9. Setelah mandi dan memakai baju yang gambarnya kembaran dengan kelasku sendiri yaitu 91 aku pun sarapan, lalu berpamitan kepada orang tuaku agar selamat sampai tujuan. Tidak lupa, aku juga memakai jaket yang telah di design, dibuat, dan disetujui anak sekelas untuk pergi ke Bali. Sekitar pukul 05.30 WIB, aku berangkat diantar oleh Bapak menaiki mobil ke SMPN 1 Sidoarjo. Pukul 05.50 WIB, sampailah aku di SMPN 1 Sidoarjo. Aku melihat 9 bis telah berjejer rapi di depan sekolah. Karena takut ditinggal bis, aku langsung cepat-cepat mengambil koper ku lalu berlari menuju bis 1. Sebelum itu, setiap kelas telah ditentukan bis nya masing-masing. 9-1 di bis 1, 9-2 di bis 2, 9-3 di bis 3, dan seterusnya.

Setelah meletakkan koper ku di dalam bagasi, aku mencari tempat duduk yang kosong. Dan akhirnya aku duduk dengan teman perempuanku yang bernama Firsa Ayu Novita.

Tetapi kami tidak langsung berangkat. Kami semua (9-1 s/d 9-9) dikumpulkan dahulu di dalam aula SMPN 1 Sidoarjo. Sambutan dari kepala sekolah menjadi sambutan pertama. Lalu doa bersama yang dipimpin oleh Pak Arif. Setelah itu barulah satu persatu kelas menuju bis nya masing-masing.

Menurut buku panduan yang telah diberikan beberapa hari sebelum pergi, rombongan SMPN 1 Sidoarjo ini akan berangkat ke Bali sekitar pukul 07.00 pagi. Sambil menunggu, 9-1 pun foto-foto didalam bis sambil bercanda sekali-kali. Kami juga diberi sarapan pagi berupa ayam goreng tepung untuk dimakan sebelum berangkat. Hampir sekitar 1 jam (dari jam 6) kami menunggu, bis tidak jalan jalan. Ternyata dari berita yang saya dengar, anak akselerasi atau 9-9 merasa tidak puas dengan bis yang diberikan oleh sekolah. Ternyata kami menunggu bis untuk mengganti bis 9-9 sebelumnya datang. Karena terlalu lama, kepala sekolah akhirnya menyuruh 8 bis lainnya untuk pergi dahulu dan nanti berhenti di suatu tempat untuk menunggu bis 9-9.

Akhirnya kami pun berangkat sekitar pukul 08.15 WIB. Didalam bis tidak hanya murid satu kelas dan wali kelas nya saja, tetapi ada tambahan supir, dan 2 orang lagi sebagai pendamping supir. Salah satu dari 2 orang itu yang bernama mas Hari menjelaskan apa saja fasilitas di dalam bis itu yang dapat digunakan oleh kami 9-1. Salah satunya adalah tv yang dilengkapi oleh dvd player nya bisa digunakan untuk menonton film atau mendengarkan lagu. Tanpa pikir panjang, kami 9-1, langsung menyetel kaset film yang sudah dibawa oleh temanku yang bernama Jasmine sebelumnya. Kami memutuskan untuk menonton film “World War Z”. Setelah semuanya merasa bosan dengan film itu, mas Hari pun mengganti film tersebut dengan lagu-lagu dangdut. Bukan malah mengantuk, aku malah merasa semangat setelah mendengar lagu-lagu dangdut itu. Kami 9-1 langsung bernyanyi bersama sambil sesekali bercanda agar saat perjalanan tidak terasa bosan.

Sesekali aku melihat keadaan luar bis. Aku melihat bis dari SMPN 1 Sidoarjo yang saling salip-menyalip. Terkadang bis 3,4, dan bis-bis lainnya. Aku juga melihat sawah, gunung, yang terlihat begitu indah.

Satu persatu kota sudah kami (bis 1 – bis 9) lewati. Dari Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan seterusnya. Saat kami melihat pom bensin, sesekali kami (bis 1 – bis 9) berhenti untuk beristirahat dan sholat sejenak. Setelah sholat dhuhur berjamaah dan beristirahat, perjalanan dilanjutkan ke Rumah Makan “Buroso” di Banyuwangi. Disana kami telah disediakan berbagai menu makanan yang disediakan prasmanan.

Setelah makan di Rumah Makan “Buroso”, kami (9-1 s/d 9-9) melanjutkan perjalanan ke Ketapang. Setelah beberapa jam menunggu antrian, kami pun sampai di penyeberangan kapal di Ketapang sekitar pukul 18.00 WIB. Setelah semua bis telah naik ke atas kapal, kami pun menuju keatas. Saat aku ingin duduk, aku melihat 2 anak dari kelas 94 sedang bersiap-siap untuk bernyanyi di panggung yang telah disediakan kapal tersebut. Dua anak tersebut bernama Mandalika dan Anum. Tetapi setelah beberapa kali mereka mencoba bernyanyi dan bermain keyboard, mereka selalu gagal. Nyanyian si Manda tidak pas dengan keyboard yang dimainkan Anum. Walaupun begitu, kami semua merasa terhibur dengan kekonyolan mereka berdua.

Malam di kapal itu semakin panas setelah cewek-cewek dari kelas 93 tampil di depan kami semua. Mereka menampilkan goyang “Caesar”. Beberapa dari mereka ada yang bagian menyanyi dan sisanya bergoyang ala “Caesar”. Setelah itu dilanjutkan dengan goyang “O p l o s a n”. Karena aku sedikit hafal dengan goyang ini, aku dan teman-teman 91 cewek, akhirnya berdiri dan ikut bergoyang oplosan bersama cewek-cewek 93 itu. Tidak ingin ketinggalan, anak-anak dari kelas 95 pun ikut bergoyang.

Setelah itu, dilanjutkan dengan penampilan seorang ibu-ibu yang bernyanyi dangdut. Setelah kurang lebih 2 jam kami di kapal, kami pun sampai di pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 20.00 WITA.

Perjalanan pun dilanjutkan. Tujuan kami kali ini adalah menuju Negara. Perjalanan membutuhkan waktu 3 jam. Setelah dari negara kami menuju RUMAH MAKAN “SOKA” untuk makan malam. Perjalanan membutuhkan waktu 1 jam.

Tibalah kami di RM “SOKA” pada pukul 24.00 WITA. Setelah turun dari bis, aku melihat segerombolan cowok-cowok yang bermodel urak-urakan. Ada yang merokok, ada yang minum-minuman, dan masih banyak lagi. Walaupun merasa takut, aku mencoba untuk tidak takut melewati orang-orang tersebut. Setelah makan selesai, kami kembali ke dalam bis untuk melanjutkan perjalanan menuju hotel Nirmala di Denpasar. Saat di bis sebelum keluar dari rumah makan “SOKA” tersebut, aku melihat dari kaca, ada segerombolan orang-orang yang sedang bernyanyi di panggung tapi seperti orang yang tidak sadar atau sedang dalam pengaruh minum-minuman keras.

Perjalanan pun dilanjutkan. Dari rumah makan “SOKA”, perjalanan menuju Denpasar membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Karena begitu lelah, aku pun terlelap. Tiba-tiba saat aku bangun, aku mendengar Dimas sedang memberi arahan jalan ke pak supir dan pendamping-pendampingnya. Ternyata setelah aku tanya, saat kita sudah sampai di hotel Nirmala, kita disuruh putar balik, dan setelah putar balik, bukannya malah cepat sampai, bis 1 yang ditumpangi anak 91 ini nyasar. Dengan bantuan GPRS, akhirnya kita sampai di hotel Nirmala di Denpasar sekitar pukul 02.00 WITA.

Setelah sampai, kami langsung mengambil barang-barang kami dari bagasi, setelah itu kami menuju kamar kami masing-masing berdasarkan nomer kamar yang telah ditentukan. Setelah itu kami tidur.